Minggu, 03 Januari 2010

Samsung Corby Emang Menarik

Samsung Corby dapat menjawab Budaya masyarakat yang suka memiliki dua handset menjadi peluang bagi vendor ponsel. Ponsel yang disukai adalah harga mid end, namun kualitas high end.

Managing Direktur PT Sarindo Putra Persada, distributor tunggal Huawei di Indonesia, Hero Tjokroardi mengatakan ke depan konsumen akan menyambut handset-handset di kelas menengah.

“Beberapa minggu ke depan akan terlihat bagaimana respon pasar terhadap ponsel dengan harga mid end, namun kualitas high end,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Beberapa vendor telah intensif di kelas menengah ini. Samsung mengenalkan Corby, sedangkan LG memiliki GW 300 yang harganya berkisar Rp1,5 jutaan.

“Tahun depan adalah tahun yang sangat baik untuk segala jenis ponsel di Indonesia, dan penetrasi ponsel akan mencapai sekitar 60%,” ujar Brand Manager Integrated & Marketing Communication Huawei Yunny Christine.

Pasar ponsel di Indonesia sendiri kata Yunny, sangat menantang. Hal itu karena budaya masyarakat Indonesia yang suka memiliki dua handset sekaligus. Kondisi seperti itu sebagai peluang dan sekaligus tantangan.

Sementara strategi bundling dengan operator dinilai masih tepat untuk memasarkan ponsel kelas menengah. Menurut Yunny, prospek bundling ke depan akan semakin baik. Bahkan dari hasil studi internal, strategi bundling setidaknya akan mengantarkan Huawei bisa menembus pangsa pasar 30%.

Ponsel kelas menengah juga menarik Bakrie Telecom untuk terjun ke dalamnya. Wakil Presiden Direktur Bakrie Telecom Erik Meijer mengatakan tren terus berkembang. Selama ini voice dan SMS yang diutamakan, namun kebutuhan pelanggan atas layanan data juga meningkat

“Kami harus memenuhi kebutuhan pelanggan yang saat ini membutuhkan akses ke Facebook, Twitter serta jaringan sosial yang lain,” katanya. Ia membantah Bakrie Telecom terlambat atau latah melihat kesuksesan operator lain dalam membundling handset untuk jejaring sosial. Ia mengungkapkan handset yang ditawarkan merupakan hal baru.

“Handpone kami seperti bayi karena untuk menyiapkannya saja hingga 9 bulan,” kilahnya. Sebagai pembeda dengan handset lain, ia mengatakan Bakrie Telecom menyediakan aplikasi lengkap. Tak hanya lengkap, aplikasi itu juga legal. “Kami membayar pada pemilik aplikasi. Jadi aplikasi resmi, bukan akses kembar,” tegasnya.

Ia mengatakan potensi pengguna aplikasi jejaring sosial itu sangat besar. Seperti Facebook di Indonesia memiliki 12 juta pengguna. Bakrie Telecom sendiri menargetkan bisa memiliki 14 juta pelanggan pada 2010. Pada kuartal III 2009 Bakrie Telecom telah memiliki 9,8 juta pelanggan dan akhir tahun diperkirakan akan mencapai 10,5 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar